bisa dilihat perbandingan panjang tuas rem underbone fu dan asli fu, hampir 2x lipat.. sehingga secara teori tuas rem asli 2x lebih enteng untuk diinjak. bagi yang gak masuk IPA saat sma, agar lebih jelas coba bayangkan sebuah pintu, saat anda membukanya biasanya anda dorong di gagang pintu bukan? dan gagang pintu terletak sejauh mungkin dari engsel pintu... kenapa? ya coba aja dorong pintu deket engsel, pasti lebih berat... inilah salah satu alasan kenapa rem underbone gak pakem, namun hal ini bisa diminimalisir... bagaimana? simaklah langkah2 berikut ini.....
----------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pemasangan
pemasangan footstep underbone kerap salah dilakukan oleh orang kurang berpengalaman, khususnya perhatikan bagian reservoir minyak rem. reservoir minyak rem ini harus terletak lebih tinggi dari master rem, hal ini dikarenakan minyak rem di reservoir terpakai saat mengerem dan masuk ke selang rem, namun jika reservoir berada di bawah atau setara master rem tentunya minyak rem tidak masuk ke selang rem secara efektif, sehingga piston didalam master rem mendorong angin..
selain itu perhatikan posisi tuas rem, apakah enak di kaki, jika terlalu tinggi/rendah akan susah diinjak dengan kuat sehingga harus pas dengan posisi pengendara
2. Selang rem
rem disc/cakram menggunakan prinsip fisika, yaitu fluida menekan ke segala arah dengan gaya yang setara dalam ruangan tertutup. saat kita menginjak tuas rem, minyak rem (fluida kita) didorong oleh piston masuk ke selang rem. setelah itu mendorong piston di kaliper yang mendorong disc ke piringan. namun ada gaya yang hilang di proses ini, yaitu gaya yang diterima selang, ingat fluida menekan ke segala arah sehingga minyak rem tidak hanya menekan piston di kaliper namun menekan dinding jalurnya yaitu selang rem, yang standar pabrik kebanyakan terbuat dari karet... karena dianggap cukup efesien untuk dipakai sehari2, saat menekan tuas rem, karet di selang rem akan melar, walau gak kelihatan tapi melar sedikit dan akan balik lagi ke semula seusai dilepas. kenapa hanya sedikit? karena semakin jauh karet ditarik akan semakin susah untuk menarik lagi bukan? nah melarnya karet ini mengambil gaya yang kita berikan dari tuas rem ke kaliper, hal ini bisa diakali dengan memasang selang rem braided, dimana selang karet kita di perkuat oleh dinding kawat besi yang tentunya lebih susah untuk melar. sehingga gaya yang kita berikan lebih efesien sampai ke kaliper.
banyak merek di pasaran, namun prinsip kerjanya sama saja, hanya beda di material dll.
3. Kaliper
kalau dilihat prinsip hidrolis dan rumus fisikanya, kita mau yang mendorong fluida punya area permukaan sekecil mungkin, dan yang menerima fluida (kaliper) punya area sebesar mungkin.
seharusnya gambar ini ditampilkan di awal, karena 50% kepakeman terkait dengan ini sih. panjang tuas rem mempengaruhi F1, selang rem dan kaliper mempengaruhi F2. tapi ya sudahlah... gaada yang sempurna. nah back to topic, hal ini bisa dicapai dengan memasang kaliper dengan piston berjumlah lebih banyak, yang lebih mahal tentunya...
selain itu bisa juga mengganti master rem racing, yang harusnya mempunyai luas permukaan A1 lebih kecil lagi...
4. Kampas/ disc
selain prinsip fisika diatas, pengereman juga memanfaatkan 1 hal lagi dari fisika, yaitu friksi. perubahan energi kinetik (gerak/ perputaran roda) menjadi energi panas atau bahkan cahaya jika cukup panas.. coba deh sehabis jalan jauh pegang disc kalian... hot brooo.... kenapa saya masukan disini? karena hal ini kadang disepelekan. disc yang tidak lagi rata, membuat luas permukaan yang menyentuh kampas berkurang dan menyebabkan kurangnya friksi, kampas yang sudah aus juga begitu.. selain itu kebersihan kampas dari debu2 luar atau gram kampas juga harus sering dibersihkan agar friksi maksimal bisa dengan dicuci atau ditiup angin kompresor.....
5. minyak rem
pernahkah anda bertanya, kenapa minyak rem? kenapa bukan fluida lain? atau minyak goreng?
karena minyak rem dirancang khusus untuk menerima tekanan tanpa terkompresi. sebenarnya air juga susah dikompres namun air punya titik didih yang rendah kalau dibandingkan dengan suhu pengereman. minyak rem selain dirancang agar tidak mudah terkompress juga dirancang untuk punya titik didih yang tinggi, sehingga pengereman lebih stabil saat suhu panas. bayangkan jika menggunakan air. saat panas volume akan meningkat karena menguap, menyebabkan air mendorong tanpa diberi gaya. nah kalian pasti bertanya "terus kan emang pake minyak rem?" tentu saya tahu, namun minyak rem juga akan melemah kondisinya setelah dipakai terlalu lama, apalagi jika sil bocor atau reservoir kemasukan air....nah biasanya sih dianjurkan kuras minyak rem 2-3 tahun sekali, namun saya menganjurkan 1x setahun. karena minyak rem tidak mahal dan proses kurasnya walaupun ribet jika tidak tahu triknya juga tidak lama...
6. cara terakhir yang paling ampuh adalah ya injak tuas dengan lebih kuat (F1)..... sebagus apapun sistem kita, jika kita injak dengan lemah, pasti pengereman akan lemah bukan? jadi cobalah fitness dan perkuat kaki anda sehingga F1 yang bisa anda berikan bisa lebih besar :)
sekian, terimakasih telah membaca, peace!!!